SISTEM PNEUMATIK
Pneumatik berasal dari bahasa Yunani yang berarti udara atau angin. Semua sistem yang menggunakan tenaga yang disimpan dalam bentuk udara yang dimampatkan untuk menghasilkan suatu kerja disebut dengan sistem Pneumatik. Dalam penerapannya, sistem pneumatic banyak digunakan sebagai sistem automasi.
Penggunaan Sistem Pneumatik
Pemanfaatan sistem pneumatik antara lain :
- Pencekaman benda kerja
- Penggeseran benda kerja
- Pengaturan posisi benda kerja
- Pengaturan arah benda kerja
Pada bidang otomotif, sistem pneumatik juga dimanfaatkan pada berbagai peralatan. Beberapa power tools menggunakan udara bertekanan sebagai sumber tenaganya seperti air impact screw, sander, air gun, juga komponen kendaraan seperti suspensi udara, rem angin, dll.
Kelebihan sistem Pneumatik antara lain :
- Fluida kerja mudah didapat dan ditransfer
- Dapat disimpan dengan baik
- Bersih dan kering
- Tidak peka terhadap suhu
- Aman terhadap kebakaran dan ledakan
- Tidak diperlukan pendiginan fluida kerja
- Sederhana
- Murah
Kekurangan sistem Pneumatik antara lain :
- Ketermampatan (karena udara bersifat dapat compressibe/dapat dimampatkan)
- Gangguan suara (bising)
- Kelembaban udara
- Bahaya pembekuan
- Kehilangan energi kalor
- Pelumasan udara bertekanan
- Gaya tekan terbatas (hanya untuk pekerjaan yan membutuhkan tenaga kecil)
Sistem Tekanan Tinggi
Karena sistem pneumatik menggunakan udara bertekanan sebagai sumber tenaganya, untuk sistem tekanan tinggi, udara biasanya disimpan dalam tabung metal (Air Storage Cylinder) pada range tekanan dari 1000 – 3000 Psi, tergantung pada keadaan sistem.
Tipe dari tabung ini mempunyai 2 katup, yang mana satu digunakan sebagai klep pengisian, dasar operasi Kompresor dapat dihubungkan pada klep ini untuk penambahan udara kedalam tabung. Klep lainnya sebagai klep pengontrol. Klep ini dapat sebagai klep penutup dan juga menjaga terperangkapnya udara dalam tabung selama sistem dioperasikan.
Sistem Tekanan Sedang
Sistem Pneumatik tekanan sedang mempunyai range tekanan antara 100 – 150 Psi, biasanya tidak menggunakan tabung udara. Sistem ini umumnya mengambil udara terkompresi langsung dari motor kompresor.
Sistem Tekanan Rendah
Tekanan udara rendah didapatkan dari pompa udara tipe Vane. Demikian pompa udara mengeluarkan tekanan udara secara kontinu dengan tekanan sebesar 1–10 Psi ke sistem Pneumatik.
Komponen Sistem Pneumatik
Komponen Utama
- Sistem pembangkitan udara terkompresi (kompresor, cooler, dryer, tanki penyimpanan)
- Unit pengolahan udara (filter, regulator tekanan, lutrifier)
- Katup sebagai pengatur arah, tekanan, dan aliran fluida
- Aktuator (energi fluida menjadi energi gerak)
- Sistem perpipaan
- Sensor dan transduser
- Sistem kendali dan display
1. Kompresor
Kompresor digunakan untuk menghisap udara di atmosfer dan menyimpannya kedalam tangki penampung atau receiver. Kondisi udara dalam atmosfer dipengaruhi oleh suhu dan tekanan.
2. Oil and Water Trap
Fungsi dari Oil and Water Trap adalah sebagai pemisah oli dan air dari udara yang masuk dari kompresor. Jumlah air persentasenya sangat kecil dalam udara yang masuk kedalam sistem Pneumatik, tetapi dapat menjadi penyebab serius dari tidak berfungsinya sistem.
3. Dehydrator
Fungsi unit ini adalah sebagai pemisah kimia untuk memisahkan sisa uap lembab yang mana boleh jadi tertinggal waktu udara melewati unit Oil and Water Trap.
4. Filter Udara
Setelah udara yang dikompresi melewati unit Oil and Water Trap dan unit Dehydrator, akhirnya udara yang dikompresi akan melewati Filter untuk memisahkan udara dari kemungkinan adanya debu dan kotoran yang mana munkin tedapat dalam udara.
5. Pressure Regulator/Pengatur Tekanan Udara
Sistem tekanan udara siap masuk pada tekanan tinggi menambah tekanan pada bilik dan mendesak beban pada piston. Dengan kata lain fungsinya adalah untuk membatasi/mengatur tekanan udara pada sistem pneumatik.
6. Restrictors
Restrictor adalah tipe dari pengontrol klep yang digunakan dalam sistem Pneumatik, Restrictor yang biasa digunakan ada dua (2) tipe, yaitu tipe Orifice dan Variable Restrictor.
Sebagai komponen yang mengubah tekanan udara menjadi gerakan. Terdapat dua tipa yaitu single acting yang hanya bekerja satu arah dan kembali ke posisi awal karena pegas (terdapat satu saluran udara) dan duble acting yang dapat bekerja dua arah (terdapat dua salluran udara).
Contoh silinder single acting
Contoh silinder double acting
Cara kerja actuator:8. Solenoid Walve (katup solenoid)
Prinsip kerjanya adalah mengarahkan aliran udara bertekanan ke silinder yang membutuhkan.
Simbol Katup Pneumatik
Jenis Katup Pneumatik
Prinsip Kerja Sistem Pneumatik
Prinsip kerja sistem pneumatik adalah :
Udara bertekanan dari kompresor akan melalui katup pengontrol aliran/restrictors kemudian dialirkan ke regulator untuk diatur tekananudaranya agar sesuai dengan tekanan kerja sistem pneumatik. Udara kelaur dari regulator dengan tekanan kerja akan mengalir ke katup solenoid (katup pengontrol aliran udara ke silinder) kemudian dialirkan ke silinder sesuai arah kerjanya.
Simbol-simbol Sistem Pneumatik
Rangkaian sistem pneumatik saha halnya dengan rangkaian elektrolik yang menggunakan simbol-simbol dalam penggambarannya. Berikut ini bebrapa simbol dalam sistem pneumatik.
Berikut ini adalah contoh sederhana rangakaian sistem pneumatik
Komentar
Posting Komentar